Please leave a comment

Saturday, October 19, 2013

EFEKTIVITAS PENERAPAN EKONOMI SYARIAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, Studi di Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang

(THE EFFECTIVENESS OF SHARIA ECONOMICS IMPLEMENTATION IN IMPROVING THE PUBLIC ECONOMIC-WELFARE, A Study in Karangbesuki Village Sukun Subdistrict Malang City)

ABSTRAK

Abbas, Muhammad Hasyim Ibnu. 2012. Efektivitas Penerapan Ekonomi Syariah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat (Studi Di Kelurahan Karang Besuki Kecamatan Sukun Kota Malang). Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Grisvia Agustin, S.E.,M.Sc, (II) Dr. Imam Mukhlis, S.E.,M.Si.
Kata Kunci: Infaq 25, Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat, Tingkat Pendapatan
Infaq 25 merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat miskin yang dilaksanakan LAZIS Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kelurahan Karang Besuki. Program infaq 25 ini pertama kali diterapkan di kelurahan tersebut, dimana tujuan dari program-program yang dilaksanakan yaitu untuk meningkatkan tingkat pendapatan warga Karang Besuki Malang dengan cara memberikan dana bantuan,  mengadakan pelatihan-pelatihan ekonomi sehingga dana bantuan yang diterima masyarakat tidak digunakan hanya untuk pengeluaran konsumtif non-produktif, tetapi juga untuk membuka usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program Infaq 25 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Karang Besuki dan mengetahui peningkatan tingkat pendapatan per-bulan dari penerima bantuan setelah adanya program Infaq 25.
Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif dan komparatif dengan pendekatan penelitiannya yaitu kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengeluaran warga setiap bulan sebelum dan sesudah menerima bantuan, dan juga persepsi atau sikap masyarakat penerima bantuan tentang program infaq 25 yang diperoleh melalui instrumen kuesioner yang dibagikan kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, tahap analisis deskriptif untuk mengetahui efektivitas program berdasarkan persepsi masyarakat penerima bantuan, dan kemudian tahap analisis komparatif dengan menggunakan Paired Samples t test  pada program SPSS for Windows 17.0 untuk menguji apakah ada peningkatan setelah adanya program Infaq 25.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh dua kesimpulan sebagai berikut: (i) menurut persepsi masyarakat, Penerapan program Infaq 25 secara keseluruhan bisa dikatakan efektif. Dimana pada tahapan perencanaan dan pelaksanaan mendapat nilai efektif, namun untuk tahap hasil/dampaknya terhadap keseluruhan aspek kesejahteraan ekonomi masyarakat masih belum efektif karena sebagian besar masyarakat khususnya penerima bantuan tidak menggunakan dana bantuan untuk hal-hal yang bersifat produktif sehingga dana bantuan yang didapat langsung habis tanpa ada perputaran dan keseluruhan aspek tidak dapat dipenuhi. (ii) Efektifnya program infaq 25 juga didukung dengan adanya peningkatan pendapatan yang diukur dengan pendekatan pengeluaran setiap bulan. Tentunya peningkatan yang paling tinggi dialami responden yang mengalokasikan sebagian besar dana bantuan untuk modal usaha.


ABSTRACT

Abbas, Muhammad Hasyim Ibnu. 2013. The Effectiveness of Sharia Economic’s Implementation in Improving Public Economic-Welfare (A Study in Karang Besuki Village, Sukun Subdistrict, Malang City). Sarjana’s Thesis, Department of Development Economics, Faculty of Economics, State University of Malang. Advisors: (I) Grisvia Agustin, SE, M.Sc, (II) Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si.
Keywords: Infaq 25, Public Economic-Welfare, Income Level
Infaq 25 is one of the poor-people empowerment program that implemented by the Indonesian Ulama Council (MUI)’s Institution of Amil, Zakat, Infaq, and Shadaqah (LAZIS) in Karang Besuki village. Infaq 25 was ran firstly in there, where the aims of the program is to improve the income level of the peoples of Karang Besuki village by giving the relief funds and economy training programs, so the relief funds will not spend just for non-productive consumption, but also for enterprising.
This study aims to analyze the effectiveness of Infaq 25 program in improving the welfare of poor peoples in Karang Besuki and knowing the improvement of income levels per-month of the poor donatories after the implementation of Infaq 25 program.
This research uses descriptive and comparative research design with the quantitative approach. The data that used in this research are the donatory’s income level that spent by each month before and after receiving relief funds from Infaq 25 program, and perceptions of donatories about program infaq 25 which was obtained by the questionnaires that distributed to the respondents. Data analysis activities starts from the stage of testing the validity and reliability of research instruments, and then descriptive analysis is to determine the effectiveness of the program based on the perception of the donatories, and then the comparison anlysis with Paired Samples t test analysis by used SPSS for Windows 17.0 program to examine whether there is improvement after the program of Infaq 25.
Based on the results of the data analysis, two conclusions was obtained as follows: (i) according to the public perception, implementation of Infaq 25 program as a whole can be said to be effective. Where the stages of planning and implementing are effective, but for results/impact stage on the overall economic aspect of the public welfare and the enterpreneurship is still not effective because most donatories do not use a relief funds for somethings that are productive but for non-productive consumption, so that the funds was spent directly without turn around, and all aspect can’t improving totally. (ii) Effectiveness of infaq 25 program is also supported by an increase in income as measured by the expenditure approach each month. Certainly, the highest improvement was experienced by the respondents who allocate most of the funds for capital-employed.