USAHA RUMAH MAKAN PENYEDIA MAKANAN DAN MINUMAN
KHAS DAERAH CIREBON
A. KONSEP USAHA
Cirebon, seperti halnya kota-kota lainnya, adalah kota yang mempunyai banyak budaya, kesenian, dan juga makanan-minuman khas daerah. Makanan-minuman tersebut tersebar di setiap wilayah di Cirebon.
Makanan-minuman khas Cirebon memang telah banyak dijual di berbagai daerah di Indonesia. Namun sayang, di Cirebon sendiri belum ada rumah makan atau restoran yang menjual berbagai macam makanan-minuman khas dari daerah Cirebon dalam satu tempat. Sehingga, orang-orang yang berkunjung ke Cirebon harus pergi ke daerah-daerah penjuru cirebon dimana makanan-minuman tersebut menjadi khasnya.
Usaha ini dimaksudkan untuk mengumpulkan semua makanan-minuman khas yang tersebar di setiap penjuru Cirebon agar masayarakat luar Cirebon yang ingin merasakan makanan-minuman khas dari kota Cirebon hanya menuju satu tempat yang menjual semuanya dan tidak perlu pergi ke lain-lain tempat.
Selain itu, usaha ini juga bertujuan agar mempertahankan budaya tradisional Cirebon, sebagai bagian dari budaya Indonesia yang berupa makanan-makanan dan minuman-minuman.
Sebagai kota yang berada di jalur utama Pantura (Pantai Utara), tentulah setiap harinya sangat ramai terutama ketika menjelang hari raya Idul Fitri dimana ada budaya mudik. Dalam perjalanannya ke tempat tujuan, pastinya para pengguna jalan membutuhkan istirahat, dan tentunya makan untuk sekedar mengembalikan tenaga setelah lama berkendara. Saat ini, rumah makan-rumah makan yang ada di sepanjang jalur pantura di daerah Cirebon hanyalah seperti rumah makan pada umumnya dan belum ada rumah makan yang khusus menyediakan berbagai macam makanan-minuman khas Cirebon.
Usaha ini dimiliki oleh satu orang sebagai pemilik usaha yang melakukan dan memantau proses memasak, dan proses penyajian juga mengatur manajemen. Pemilik usaha dibantu beberapa orang yang sudah ahli dalam memasak dan menyajikan makanan-minuman kuliner khas Cirebon. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.
Sebelum usaha ini dijalankan akan diadakan pencarian informasi tentang mana diantara para penjual makanan khas Cirebon yang memilki pelanggan terbanyak atau mempunyai cita rasa yang benar-benar asli.
B. PROFIL USAHA
1. Nama Bisnis : Rumah Makan “Gage Mampir” Khas Cirebon
Dalam Bahasa Indonesia, Gage Mampir berarti ayo mampir.
2. Penggagas : Muhammad Hasyim
3. Bisnis Inti : Penyedia barang berupa makanan dan minuman khas daerah
Cirebon
4. Lokasi : Jalan Raya Pantura Cirebon-Brebes
5. Produk : Makanan-minuman khas Cirebon
a. Empal Gentong
Empal Gentong adalah makanan khas Cirebon sejenis soto. Cara makannya pun tak jauh beda dengan soto, yakni dimakan campur dengan lontong atau nasi. Yang membedakan dengan jenis soto lain adalah alat masaknya yang unik, yakni menggunakan gentong. Selain itu, makanan ini dimasak dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Selain alat memasaknya yang khas, empal gentong juga memiliki sambal yang punya cita rasa tersendiri. Sambal yang super pedas dan berbahan dasar cabe rawit yang dikeringkan ini membuat rasa maupun aromanya benar-benar khas dan menggugah selera makan. Empal ini berisi daging sapi, usus, dan babat disertai dengan kuah santan yang kental sehingga membuat aroma masakan semakin sedap. Empal gentong berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
b. Nasi Lengko
Meski terdiri dari bahan yang sederhana, makanan ini mengandung banyak nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Makanan khas Cirebon ini terdiri dari campuran nasi dengan tahu, tempe, mentimun, kecambah, dan daun kucai (seledri). Di atas campuran itu, ditaburi bawang goreng dan disiram bumbu kacang dan kecap. Menjadi lebih enak dimakan apabila dimakan beserta krupuk.
c. Nasi Jamblang
Sega Jamblang atau Nasi Jamblang. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Sega Jamblang pada awalnya sebenarnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Dibungkus dengan daun jati, tujuannya agar bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Penyajian Nasi Jamblang bersifat prasmanan menggunakan meja rendah yang dikelilingi bangku panjang untuk duduk pembeli. Makanan digelar dengan menggunakan wadah-wadah yang masih tradisional. Penjual akan menyodorkan nasi yang dibungkus daun jati kemudian kita tinggal mengambil sendiri lauk pauk yang ingin dimakan.
d. Tahu Gejrot
Makanan berupa tahu yang di potong kecil-kecil ditaruh di atas piring kecil terbuat dari tanah liat kemudian disajikan dengan bumbu gula merah, cabai serta bawang merah dan bawang putih yang diulek. Dinamakan tahu gejrot sebab bumbu cair yang digunakan sebagai penyedap dialirkan lewat botol dengan cara diguncangkan sehingga timbul bunyi “gejrot” berulang kali. Dalam penggunaan tahu, jenis tahu yang digunakan sejenis tahu Sumedang tapi dengan isinya yang jauh lebih sedikit sehingga terlihat kosong. Cara menyantapnya cukup unik yaitu dengan ditusuk dengan biting (potongan lidi). Para pedagang tahu gejrot ini biasanya menggunakan pikulan bagi penjual laki-laki untuk membawa barang dagangannya. Atau menggunakan tampah yang diusung di atas kepala bagi penjual wanita.
e. Bubur Sop
Kita biasa mengenal Bubur Ayam dengan cara penyajian yang umumnya telah kita ketahui. Namun terasa ada yang unik dengan penyajian Bubur ala Cirebon yang di beri nama Bubur Sop. Makanan ini merupakan kombinasi dari bubur ayam dan Sayur Sop. Bubur Disajikan diatas mangkuk dengan di beri bumbu dan Isiannya berupa kol, daun bawang, tauco yang dituangi kuah sop dari kaldu sapi dan ditaburi suwiran ayam serta kerupuk. Disajikan panas-panas, rasanya cukup nikmat dan lebih enak jika disantap pada malam hari.
f. Docang
Makanan khas yang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, krupuk dengan deberi kuah isian berupa bumbu oncom atau biasa juga di sebut dengan dage semacam tempe gembos yang telah dihancurkan. Atasnya di beri parutan kelapa muda. Rasanya cukup unik dengan rasa khas kuah oncom, nikmat apabila disajikan dalam keadaan panas.
g. Kerupuk Melarat
Kerupuk Melarat adalah kerupuk yang digoreng dengan pasir, bukan minyak. Biasanya krupuk ini berbentuk lebar tak beraturan dan berwarna-warni. Proses pembuatannya tidak beda dengan krupuk pada umumnya. Terbuat dari aci (tepung). Dinamakan krupuk melarat karena digoreng tidak dengan minyak, tetapi dengan pasir.
h. Kerupuk Rambak
Kerupuk Rambak adalah kerupuk lain yang juga merupakan jajanan khas Cirebon, terbuat dari lemak kulit sapi yang diolah menjadi kerupuk. Kulit sapi yang masih basah dijemur hingga kering lalu direbus dengan air kapur dan garam. Setelah mengembang, kulit sapi dijemur kembali untuk meniriskan airnya, lalu dipotong-potong. Dijemur dan direndam kembali dengan bumbu. Dijemur kembali hingga kering baru kemudian dikemas dalam bungkus plastik. Selain sebagai camilan, kerupuk rambak, juga dikenal sebagai obat pencegah penyakit gondok dan maag.
i. Terasi Udang
Sekilas terasi ini tampak sama dengan terasi-terasi lainnya. Kekhasan terasi udang Cirebon terletak dari bahan dasar pembuatannya, yakni dari rebon atau udang kecil-kecil yang berwarna merah. Terasi Cirebon disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang dibungkus dengan plastik, ada juga dengan daun pisang tua. Terasi yang dibungkus dengan daun pisang tua terasa lebih khas, terutama bau dan rasanya. Terasi ini biasanya bahan pokok untuk pembuatan sambal terasi.
j. Sirup Tjampolay
Sirup Tjampolay atau lengkapnya "Sirop Tjap Buah Tjampolay" adalah sirup khas Cirebon. Sirup yang dibuat berdasarkan formula atau resep hasil temuan almarhum Tan Tjek Tjiu pada tanggal 11 Juli 1936 ini, kini telah memasuki generasi ke tiga, meski mengalami pasang surut dalam pemasarannya. Dibuat dengan bahan gula murni dan sama sekali tidak menggunakan bahan sakarin. Dipasarkan dengan tetap mempertahankan cita rasa "tempo doeloe", penamaan maupun kemasannya. Semula hanya ada tiga rasa sirup, yaitu rossen, asam jeruk, dan nanas. Dan, sejak tahun 1993 ditambah aneka rasa baru seperti pisang susu, melon, jeruk nipis, kopi mocca, leci, dan mangga gedong.
k. Teh Poci
Sekilas teh ini tidak berbeda dengan teh yang lain. Teh poci memiliki rasa yang sangat nikmat karena selain dari rasa teh yang alami, juga disuguhkan dengan menggunakan sejenis teko yang terbuat dari tanah liat (Poci), dan gula batu (bukan gula pasir).
6. Pemanfaat : Masyarakat dan pengguna jalan Pantura
7. Atribut Produk : Produk yang dijual adalah segala sesuatu yang asli dari daerah
Cirebon
C. KODE ETIK USAHA
1. Rumah Makan ini berkomitmen untuk menjaga lingkungan, tidak mengeksploitasi Sumberdaya hanya untuk kepentingan bisnis semata. Karyawan diberikan waktu untuk istirahat, karyawan dan pelanggan mendapatkan pelayanan yang sangat memadai.
2. Rumah Makan akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan terhadap konsumen.
3. Perusahaan berkomitmen untuk menjunjung tinggi etika dan menerapkan nilai - nilai positif dalam menjalankan bisnisnya. misalnya, Rumah makan ini dilarang mendeskritkan usaha yang bergerak di bidang yang sama.
4. Rumah Makan di dalam menjalankan usahanya dilarang melakukan tindakan diskriminasi atas perbedaan suku, agama, etnis dan gender.
5. Rumah Makan berkomitmen untuk menjadikan karyawan sebagai mitra dalam menjalankan usaha, memberikan kesempatan untuk berkembang dan melaksanakan pelatihan untuk kemajuan bersama.
6. Kebijakan Kewaspadaan Karyawan, untuk membantu para karyawan menjagadan melestarikan etika kerja dengan melaporkan kepada manajemen mengenaisetiap pelanggaran atau kecurigaan pelanggaran atas hukum atau kebijakan dan peraturan perusahaan, yang khususnya berhubungan dengan pelanggaran pidana; pelanggaran kode etik; bahaya terhadap kesehatan umum, keselamatankerja dan lingkungan; pemberian keterangan palsu; menahan, memusnahkanatau memanipulasi secara sengaja informasi terkait dengan pelanggaran; pembukuan, pengendalian pembukuan internal atau tata cara audit yang layak dipertanyakan.
D. RENCANA TINDAKAN
Kota Cirebon adalah sebuah kota mandiri terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat, setelah ibukota Jawa barat, yakni Kota Bandung. Kota ini berada di pesisir Laut Jawa, di jalur pantura. Jalur Pantura Jakarta – Cirebon – Semarang merupakan jalur terpadat di Indonesia.
Kota Cirebon juga adalah kota terbesar keempat di wilayah Pantura setelah Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Karena letaknya yang sangat strategis yakni di persimpangan antara Jakarta, Bandung, dan Semarang, menjadikan kota cirebon sangat cocok dan potensial untuk berbisnis dalam segala bidang bisnis seperti hotel, rumah makan, pusat perbelanjaan baru, pendidikan. Sehingga Kota Cirebon merupakan pilihan yang sangat tepat untuk membuka usaha.
Rumah Makan khas Cirebon akan didirikan di daerah yang merupakan jalur pantura, yang merupakan jalur yang setiap harinya selalu padat, sehingga diharapkan Rumah Makan ini dapat menjadi salah satu alternatif kuliner yang dapat diandalkan untuk memenuhi selera makan para pengguna jalur pantura.
Rumah makan ini akan buka sampai pukul 11 malam dan akan buka lagi pada pukul 7 pagi. Hal ini dilakukan dengan maksud agar setiap karyawan mempunyai waktu istirahat malam sehinnga dapat bekerja secara maksimal, karena jika rumah makan ini buka selama 24 jam dikhawatirkan kinerja pelayanan tidak bisa maksimal karena waktu bekerja yang panjang. Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga cita rasa makanan. Dengan kata lain, kami lebih mempedulikan dan mengedepankan kualitas bukan kuantitas.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli dibidangnya. Karena produk yang dijual merupaka makanan khas, maka juru masak yang akan dipekerjakan adalah benar-benar ahli dalam bidangya. Sehingga sekian macam dari makanan khas Cirebon yang disebutkan di atas memiliki juru masak yang berbeda pula, sesuai dengan keahliannya.
0 comments
Post a Comment