tidaklah akan datang kiamat sehingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya. apa bila matahari terbit dari barat,maka orang orang pun melihatnya,lantas mereka beriman seluruhnya.maka itulah saat ketika iman seseorang tidak lagi bermanfaatkan bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa imanya. (HR. Bukhori dan Muslim)
Hmmm... apakah memang benar nantinya matahari akan terbit dari barat ??? atau mungkin cuma perumpamaan?? entahlah, yang jelas dari hadits di atas Nabi mengatakan demikian, tapi sekali lagi apakah hadits tersebut bisa dimaknai secara tekstual???.
Namun, sedikit renungan buat para pembaca....
Kalau kita kaitkan dengan hadits lain yang menerangkan bahwa jarak antara masa Nabi SAW dan masa zaman akhir adalah sejengkal jari saja, maka kita akan memaknai bahwa hari kiamat sudah sangat-sangat dekat. memang akhir-akhir ini banyak penelitian tentang hal ini dengan temuan bahwa matahari lambat laun akan terbit dari barat, tapi dengan tingkat probabilitas yang tidak menentu karena kejadian ini bisa terjadi ratusan bahkan ribuan tahun lagi menurut NASA. lalu berapa tahun yang dimaksud Nabi SAW dengan mengibaratkan masa beliau dengan kiamat dengan sejengkal jari???
Menjawab pertanyaan tersebut, saya pernah sekilas membaca resesi sebuah buku (namun saya lupa kapan tepatnya saya membacanya, dan siapa pengarang bukunya serta apa judulnya). inti dari buku tersebut adalah mengajak kita untuk tidak memaknai dan memahami sebuah arti hadits yang menerangkan hal besar, yang dalam hal ini adalah tentang KIAMAT, secara tekstual atau tersurat. alangkah baiknya kita juga memahami dan memaknai sebuah hadits juga secara tersirat.
Menyinggung masalah "matahari terbit dari barat" kita sebenarnya telah, bahkan sedang mengalami fase ini !!!. Matahari adalah pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. sehingga kita juga dapat memaknai "matahari terbit dari barat" bahwa poros kehidupan kita atau sumber energi di kehidupan kita akan terbit dari barat. Kehidupan kita bergantung dari arah barat.
Dari sini para pembaca sekalian mungkin sudah bisa memahami maksud saya. yah betul, Di era millenium ini kita, tanpa sadar bahkan dengan sadar, terseret memasuki era di mana dunia barat (Amerika Serikat, Eropa. Red) menjadi haluan dan pedoman dalam kehidupan. segala hal mengenai kehidupan banyak meniru kehidupan dari dunia barat. Hal ini mungkin menjadi makna tersirat dari hadits Nabi di atas, dan ini lebih realistis daripada kita menunggu Matahari (dalam arti sebenarnya) terbit dari arah barat. Selain itu, tanda-tanda lain yang disebutkan Nabi bahwa "Seorang budak akan melahirkan tuannya" juga tidak bisa dimaknai secara tersurat, karena zaman ini sudah sangat jarang sekali terjadi perbudakan. lalu apa maksudnya "Seorang budak akan melahirkan tuannya"??? sekali lagi, mungkin ini berarti pada zaman yang mendekati kiamat, seorang anak akan 'memperbudak' ibunya, tidak lagi menghargai ibunya, dan tidak menghormati ibunya. dan bagaimana dengan tanda-tanda lainnya ??
Wallahu A'lam bish-showab.....
Wallahu A'lam bish-showab.....
akhir kata, Tulisan ini bukan ditujukan untuk menyalahkan atau meminggirkan para mufassir hadits, saya-pun bukanlah orang yang ahli dalam tafsir hadits. Tulisan ini hanya ditujukan agar kita, manusia zaman akhir tidak bersantai-santai dan menyepelekan hari kiamat karena berpikir bahwa tanda-tanda kiamat masih jauh dan lama sehingga kita meninggalkan kewajiban-kewajiban sebagai muslim.
Mohon maaf bila tulisan ini kurang berkenan di hati para pembaca sekalian.
Mohon maaf bila tulisan ini kurang berkenan di hati para pembaca sekalian.
Semoga Bermanfaat!! dan menjadi bahan renungan.
0 comments
Post a Comment